Pada suatu hari yang cerah, namun tiba-tiba mendung dan hujan sampai malam, kami mahasiswa arsitektur di kampus tiba-tiba dikejutkan dengan target tugas hari itu. Gimana bisa coba, niat untuk menyelesaikan tugas stupa dulu, baru lanjut ke struktur harus kandas. Waktu itu memang DEADLINE yang berdekatan dengan pengumpulan tugas stupa.
Kami tidak membawa kertas pada saat itu, karena di dalam perkiraaan kami, kelas akan gabut alias gak ngapa-ngapain kayak biasanya (biasalah anak-anak memang selalu suka mengerjakan tugas mepet deadline). Saya pun termasuk salah satu orang yang tidak membawanya saat itu. Tiba-tiba dosen datang dan langsung memberi petuah bahwa tugas besar ini bukan hanya dalam konteks strukutr tapi juga karena sangking banyak gambar yang harus dibuat, maka nilai tugas konstruksi juga di situ. Beliau lalu memberi tau apa saja yang harus diselesikan hari itu, yaitu denah, denah pondasi, denah rencana atap, 4 tampak, 2 potongan. Pada saat itu kami dibuat shock lagi, bahwa asistensi untuk yang ini hanyak ada hari itu juga. Bagaimana bisa menyelesaikan semua itu hari itu juga. Parahnya lagi kami tidak diperbolehkan mengerjakannya di luar studio, contohnya mengerjakan di kosan lalu balik lagi ke studio untuk minta asistensi.
Karena saya tidak membawa kertas alias belum beli kertas pada hari itu alhasil saya bersama teman saya pergi ke kota dengan begitu banyak pesanan dari teman-teman yang lain. Setelah selesai transaksi membeli kertas ternyata hujan, takut kertasnya basah---kan punya orang lain juga, mahal juga harganya, daripada rugi kena basah mending neduh dulu. Selesainya hujan kami langsung ke kampus. Saya merasa sangat lelah sekali hari itu, udah pengen nangis beneran deh, udah gak konsen lagi sebenernya mau menggambar, tapi memang bener-bener harus dipaksa kan kapan lagi kalo bukan hari itu.
Sampai malam kami para mahasiswa arsitektur di sana, ini pertama kalinya kami yang merasa masih bayi ini seperti itu kerja sampai malam. Bisa dibayangkan bagaimana capeknya badan dari pagi dengan keadaan ruangan studio yang udah gak tau itu, segala bau udah nyampur, bau ruangan udah ga sejuk lagi, bahkan ada yang benar-benar menangis๐ Saya sendiri pun sudah gak sanggup lagi rasanya "kenapa ini belum selesai-selesai juga" (saya adalah salah satu orang yang menggambarnya lama). Pikiran udah campur aduk banget apalagi ngeliat temen-temen lainnya udah pada selesai. Akhirnya saya menyelesaikan itu sekitar pukul 21.30 WIB dengan keadaan cuaca yang masih gerimis, kami ke gedung lain untuk menemui para dosen yang alhamdulillah mereka masih ada di kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar